i love toraja

i love toraja
beginilah cara orang toraja menguburkan peti keliang-liang batu, sungguh merupakan budaya yang begitu unik

Sabtu, 26 Februari 2011

Hal-hal yang dapat kita lakukan untuk anak jalanan!

Di indonesia pembicaraan mengenai anak jalanan seakan surut dari sorotan publik khususnya pemerintah.  Kini, di berbagai sumber informasi seperti berita yang lebih marak dibicarakan hanyalah kasus korupsi, kejahatan kriminal, demo yang tak berpendidikan, dll, tapi adakah sebuah sorotan publik khususnya pemerintah yang sangat dominan terhadap mereka yang hidup di jalan seperti anak jalanan dan pengemis. Bukankah itu juga penting. Memang benar, korupsi, kejahatan kriminal, demo juga layak diperbincangkan tapi bukankah anak jalanan dan pengemis sebagai  potret kemiskinan negeri indonesiaku yang sangat kubanggakan juga patut untuk diperbincangkan? Jadi jika demikian secara kasat mata, masyarakat dapat menyimpulkan bahwa anak jalanan dan pengemis kurang diperhatikan oleh pemerintah.
Jika melihat hal yang demikian adakah hati kecil kita berkata bahwa “seharusnya aku yang bertindak jika pemerintah kurang memperhatikan mereka karena mereka saudara aku juga”? pemerintah diam, kita pun turut ikut diam seakan kita juga ikut turut bermasa bodoh. Sebagai masyarakat yang baik jika pemerintah kurang memperhatikan mereka maka marilah kita yang turut memperhatikan mereka. Lakukanlah suatu hal, apa lagi kita sebagai generasi muda yang merupakan masa depan bangsa indonesia. Banyak cara yang dapat kita lakukan misalnya berbagi dengan mereka melalui pengetahuan yang kita miliki, khususnya untuk anak jalanan yang seharusnya menimba ilmu disekolah tetapi mereka sudah turun kejalan untuk mencari uang. Selain itu memberikan pengetahuan kepada mereka bahwa hidup di jalan itu bahaya dan tidak menjamin masa depan.
Salah satu hal yang dapat kita lakukan untuk membantu anak jalanan misalnya:
1.      Berbagi pengetahuan dengan mereka melalui memberikan pengetahuan kepada mereka. 

2.      Merangkul mereka melalui bermain sambil belajar.
3.      Memberikan motivasi kepada mereka melalui cerita dengan suasana yang santai.

Sudahkah kita berbagi dengan mereka?
Atau adakah kita mau berbagi dengan mereka?

Jika kita mampu melakukan lebih daripada itu,misalnya memfasilitasi mereka, bagaimana caranya agar mereka dapat kembali menuntut ilmu.

Berbincang-bincang dengan anak jalanan memberikan hikmah tersendiri. Salah satu anak jalanan yang saya kenal berinisial IN merupakan anak yang cerdas. Dia menuntut ilmu hanya sampai kelas tiga SD. Tiap hari kerjanya hanya mengamen. Suatu ketika saya berbincang-bincang dengan dia dan  bertanya kepadanya : adek, knapa gak sekolah, padahal adek kan cerdas? Lalu ia menjawab, “ah malas, lebih enak dijalan. Dulu saya pernah sekolah tapi waktu kelas tiga SD rumah saya kebakaran dan rapor saya juga ikut terbakar. Trus malas deh sekolah. Kalau mau sekolah teh harus urus rapor lagi. Kemarin sih ada kakak yang mau nyekolahin saya tapi gak tau, jadi apa nggak”.
Dari pernyataan itu kita bisa melihat secara nyata adalah salah satu faktor yang menyebabkan dia putus sekolah adalah karena rapornya ikut terbakar ketika peristiwa kebakaran menimpa keluarganya. Nah...jika kita mampu melakukan hal yang lebih, maka kita dapat membantu dia bagaimana caranya agar dia bisa kembali menuntut ilmu dengan menguruskan rapor yang baru kepada sekolah tempat ia belajar sebelumnya. Atau adakah cara lain yang kita ketahui.
Seperti itulah cara yang dapat kita lakukan untuk berbagi dengan sesama mereka yang hidup di jalan. Semoga hati kita tersentuh untuk mulai belajar melayani sesama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar